Selasa, 17 Januari 2012
pacar kakak
ini terjadi saat aku coba bersihkan kamarnya kakakku aku nemu sebuah
video bokep. Saat kuliat video bokep tersebut ternyata permainan sex nya
sangat seru dan film dewasanya sangat menggairahkan. Tadinya aku
bermaksud mengembalikan vCD tersebut ke tempatnya, tapi aah.. mumpung
sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku
baru sekali ini nonton blue film. Begitu aku nyalain di layar TV
terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka
saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka
lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke
payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Sesaat
kemudian si cowok mejilati vaginanya terutama di bagian klitorisnya. Si
cewek merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si cewek yang
mengulum penis si cowok yang sudah ereksi. Setelah beberapa saat
sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si cowok memasukkan penisnya ke
vagina cewek bule tadi dan langsung disodok-sodokin dengan gencar.
Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut
rudalnya dari vagina kemudian mengocoknya di depan wajah ceweknya sampai
keluar spermanya yang banyak banget, si cewek tampak menyambutnya
dengan penuh gairah. Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku
sudah nggak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas tetek, kemudian braku
yang kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri
tetekku sambil sesekali kuremas, uhh.. enak banget. Apalagi kalo kena
putingnya woww!!Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu
tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok
klitorisku. Sensasinya luar biasa!!Makin lama aku semakin gencar
melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat
menggosok klitoris sementara yang satunya sibuk emremas-remas toketku
sendiri. Dan,“Oohh.. oohh..”Aku mencapai orgasme yang luar biasa. Aku
tergeletak lemas di karpet. Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja
aku gelagapan benerin pakaianku yang terbuka disana-sini. Abis itu aku
matiin vCD player tanpa ngeluarin discnya.“Gawat!” pikirku.“Siapa ya?
Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?”.Buru-buru aku buka
pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang cowok keren. Rupanya Mas
Andi pacar Mbak Sari dari Bandung.“Halo Ulfa sayang, Mbak Sarinya
ada?”“Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang nggak telpon Mas Andi
dulu?”“Waduh nggak tuh. Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget
sendiri.”“Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku
sekenanya.Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku
diem-diem aku juga naksir Mas Andi. Mas Andi menyetujui usulku. Ternyata
Mbak Sari cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke
Bandung, sekalian ketemu disana. Hura! Hatiku bersorak, berarti ada
kesempatan nih. Aku mempersilakan Mas Andi mandi. Setelah mandi kami
makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Andi yang keren,
kubayangkan Mas Andi sedang telanjang sambil memperlihatkan “tongkat
kastinya”. Nggak sulit untuk ngebayangin karena aku kan pernah ngintip
Mas Andi ama Mbak Sari lagi ml. Rasanya aku pengen banget ngerasain
penis masuk ke vaginaku, abis keliatannya enak banget tuh.“Ada apa Ulfa,
Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tiba-tiba.“Ah, enggak Mas,
Ulfa bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku salting.“Mas Andi nonton TV aja
nggak papa kan?”“Nggak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!”Aku
beranjak masuk kamar. Setelah menutup kintu kamar aku bercermin. Bajuku
juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi
bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan kencang karena aku
rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang toketku yang 36B membuatku
tampak sexy. Jembutku tumbuh lebat menghiasi vaginaku yang indah. Aku
tersenyum sendiri kemudian memakai kaos yang longgar dan tipis sehingga
meninjolkan kedua puting susuku, bahkan jembutku tampak menerawang. Aku
merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah
kenapa aku susah sekali tidur. Sampai kemudian aku mendengar suara
rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini?
Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari vCD porno yang lupa aku
keluarin tadi, apa Mas Andi menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit
kemudian perlahan-lahan keluar.Sesampainya di ruang tengah, deg!! Aku
melihat pemandangan yang mendebarkan, Mas Andi di depan TV sedang
menonton bokep sambil ngeluarin penisnya dan mengelusnya sendiri. Wah..
batangnya tampak kekar banget. Aku berpura-pura batuk kemudian dengan
tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Andi. Mas Andi tampak
kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan penisnya ke dalam
kolornya lagi, tapi kolornya nggak bisa menyembunyikan tonjolan
tongkatnya itu.“Eh, Ulfa anu, eh belum tidur ya?”Mas Andi tampak
salting, kemudian dia hendak mematikan vCD player.”Iya nih Mas, gerah eh
nggak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk!” ujarku sambil menggeliat
sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.“Oh iya deh.”Kamipun lalu duduk di
karpet sambil menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga bawukku
mengintip keluar dengan indahnya. “Mas, gimana sih rasanya bersetubuh?”
tanyaku tiba-tiba.“Eh kok tau-tau nanya gitu sih?”Mas Andi agak kaget
mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang
ke arah selakanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku
kubuka lebih lebar sehingga vaginaku semakin terlihat jelas.“Alaa nggak
usah gitu! Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Sari lagi gituan.. nggak
papa kok, rahasia terjaga!”“Oya? He he he yaa.. enak sih.”Mas Andi
tersipu mendengar ledekanku.Akupun melanjutkan, “Mas, vaginaku sama
punya Mbak Sari lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat kaosku dan
mengangkangkan kakiku lebar-lebar so bawukkupun terpampang jelas.“Ehh
glek bagusan punyamu.”“Terus kalo toketnya montokan mana?” kali ini aku
mencopot kaosku sehingga payudara dan tubuhku yang montok itu telanjang
tanpa sehelai benang yang menutupi.“Aaanu.. lebih montok dan kencengan
tetekmu!”Mas Andi tampak melotot menyaksikan bodiku yang sexy. Hal itu
malah membuat aku semakin terangsang. “Sekarang giliran aku liat punya
Mas Andi!”Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Andi. Kucopoti
seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Aku terpesona melihat tubuh bugil
Mas Andi dari dekat. Badannya agak langsing tapi sexy. penisnya sudah
mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo
dulu ngebayangin bentuk burung cowok aja rasanya jijik tapi ternyata
sekarang malah membuat darahku berdesir.“Wah gede banget! Aku isep ya
Mas!”Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan
mengulum batang kemaluannya yang gede dan panjang itu seperti yang aku
tonton di BF.“Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.”Ternyata
nikmat sekali mengisap penis. Aku jepit penisnya dengan kedua susuku
kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget! Mas Andi akhirnya tak
kuat menahan nafsu. Didorongnya tubuh sintalku hingga terlentang lalu
diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal
diam ikut bekerja meremas-remas kelapa gadingku. “Ahh mmh.. yesh uuh..
enak mas”Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian
mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan
kuat.“Auwh geli nikmat aah ouw!”Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku
justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku.
Sejurus kemudian lidahnya turun ke vaginaku. Tangannya menyibakkan
jembutku yang rimbun itu lalu membuka vaginaku lebar-lebar sehingga
klitorisku menonjol keluar kemudian dijilatinya dengan rakus sambil
sesekali menggigit kecil atau dihisap dengan kuat.“Yesh.. uuhh.. enak
mas.. terus!” jeritku.“Slurp Slurp, vaginamu gurih banget Ulfa mmh”.Mas
Andi terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan
lagi.“Mas.. ayo.. masukin penismu.. aku nggak tahan..” Mas Andi lalu
mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya penisnya dengan gagah ke arah
lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima
serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke dalam
vaginaku.“Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..”Walaupun sudah basah, tapi
vaginaku masih sangat sempit karena aku masih perawan.“Au.. sakit”Mas
Andi tampak merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Sari
tempikku jauh lebih menggigit. Lalu dengan satu sentakan kuat sang rudal
berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh
dasarnya.“Au.. sakit..”Aku melonjakkan pantatku karena kesakitan.
Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang
tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sesaat kemudian Mas
Andi memompa pantatnya maju mundur.“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!”“Aakh!
Aakh! Auw!”Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu
berubah menjadi nikmat yang luar biasa. vaginaku serasa dibongkar oleh
tongkat kasti yang kekar itu.“Ooh.. lebih keras, lebih cepat”Jerit
kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran
menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Andi malah mencabut
penisnya dan tersenyum padaku. Aku jadi nggak sabar lalu bangkit dan
mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas
penisnya, dengan birahi yang memuncak kutancapkan batang bazooka itu ke
dalam bawukku,“Jrebb.. Ooh..” aku menjerit keenakan, lalu dengan
semangat 45 aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan
pinggulku.“Ouwh.. enak banget tempikmu nggigit banget sayang.. penisku
serasa diperas”“Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. penismu juga hebaat, bawukku
serasa dibor”Aku menghujamkan pantatku berkali-kali dengan irama sangat
cepat. Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku
menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami
bergumul, aku merasa seluruh sel tubuhku berkumpul menjadi satu dan
dan“Aah mau orgasme Mas..”Aku memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampai
Mas Andi merasa sesak karena desakan susuku yang montok itu.“Kamu sudah
sayang? OK sekarang giliran aku!” Aku mencabut vaginaku lalu Mas Andi
duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh
dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih penis besar itu,
kukocok dengan lembut. Kujilati dengan sangat telaten. Makin lama makin
cepat sambil sesekali aku isap dengan kuat.“Crupp.. slurp.. mmh..”“Oh
yes.. kocok yang kuat sayang!”Mas Andi mengerang-erang keenakan,
tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yang menggantung
di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok
penisnya.“Crupp crupp slurp!”“Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir
keluar sayang!”Aku semakin bersemangat ngerjain penis big size itu.
Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu“Croot.. croot..”Penisnya
menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, tetek
dan hampir seluruh tubuhku. Aku usap dan aku jilati semua maninya
sampai licin tak tersisa, lalu aku isap penisnya dengan kuat supaya sisa
maninya dapat kurasakan dan kutelan.Akhirnya kami berdua tergeletak
lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah keringat. Malam itu
kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dengan
tubuh telanjang. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar