Selasa, 17 Januari 2012
cewek beijing
Tentunya para pembaca 17tahun.com sudah mengenal saya lewat
cerita-cerita saya yang sebelumnya. Saya adalah Joe Chan yang kalian
kenal lewat KISAH KASIH mIRC, dan PENGALAMAN PETUGAS ASURANSI. Sekarang
saya akan menceritakan pengalaman nyata saya lewat kisah saya di
Beijing. Cerita ini bermula sebelum saya mengenal Inge (ingat cerita
KISAH KASIH mIRC), saat itu adalah saat bersama saya berada di Beijing.
Beijing sungguh kota yang sangat indah tetapi saat itu musim dingin,
jadinya saya memakai baju tebal supaya saya tidak merasa kedinginan.
Saat itu adalah hari ke 2 saya berada di Beijing dan saya sudah
mengetahui tempat makan, tempat jalan dan saya sudah mencoba naik bis di
kota Beijing. Saya sempat tergiur melihat cewek-cewek Beijing yang
berlalu lalang di dalam sekolah tempat saya belajar bahasa Mandarin.
Seandainya bahasa Mandarin saya sudah bagus, tentunya saya bisa
berkenalan dengan mereka. Saat itu saya belum mengenal siapa-siapa
selain agen perjalanan yang mengatur di mana saya tinggal dan di mana
saya akan mendapatkan pendidikan bahasa Mandarin. Karena tidak ada
kerjaan, saya berjalan-jalan di aula sekolah tersebut dan saya melihat
sepucuk kertas kecil berisikan nama dan nomor telepon yang menempel di
sebuah papan pengumuman. Kertas itu bertuliskan dalam bahasa Inggris
sehingga saya dapat membacanya dengan jelas. Pemilik kertas itu bernama
Zhang Jing Jing atau Crystal (ini adalah nama asli dia, tetapi tidak
usah diedit supaya lebih asyik dan menarik). Setelah hari berganti
senja, saya memberanikan mencoba menelpon Zhang Jing Jing atau Crystal.
Dengan bermodalkan bahasa mandarin saya yang pas-pasan dan bahasa
Inggris, saya mengutarakan maksud saya untuk belajar bahasa Mandarin dan
saya akan membayar dia untuk menjadi guru private saya. Dia menawarkan
diri untuk mengajar saya bahasa mandarin dengan biaya 10 RMB (Rp 8,000)
per 1 jam. Setelah saya setuju dengan harga, dia menawarkan supaya saya
datang ke rumah dia keesokan harinya karena kebetulan dia tidak ada
kelas dan saya juga belum mulai sekolahnya. Tibalah saat waktu les
dengan Crystal, saya mandi, makan dan merapikan diri. Setelah semuanya
selesai, saya membawa buku tulis dan buku cetak beserta alat tulis ke
tempat Crystal. Untuk menemukan tempat crystal karena saya masih baru
sekali di Beijing, saya bertanya letak tempat dia kepada orang-orang
sekitar dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Mandarin jika
mereka tidak mengerti bahasa Inggris. Akhirnya setelah berapa lama, saya
dapat menemukannya. Setibanya di depan pintu kamar Zhang Jing Jing,
saya mengetuk pintu kamar dia dan tak lama, seorang gadis bermata sipit
yang memiliki tubuh yang bahenol dan berambut panjang membukakan pintu.
Wajahnya cantik sekali karena terlihat tidak ada noda atau jerawat di
wajahnya. Dengan gugup, saya memperkenalkan diri dengan bahasa Mandarin
yang belepotan karena bahasa Inggris dia juga tidak terlalu bagus
walaupun saya mengerti maksud dia kalau dia bicara bahasa Inggris.
Akhirnya masuklah saya ke dalam kamarnya yang sangat kecil itu. Saya
sempat terperanjat ketika saya masuk dan melihat dia sedang asyik
menonton sebuah VCD Cina porno. Terlihat di layar televisinya sepasang
laki-laki dan cewek chinese yang sedang asyik berpelukan tanpa busana.
Sempat terlintas di pikiran saya bahwa guru privat les saya ini sedang
"horny". Setelah Crystal melihat saya memperhatikan layar televisi, dia
buru-buru mematikan pesawat televisi dan mengajak saya duduk di ranjang
sambil menanyakan apa yang saya ingin pelajari. Setelah itu, saya
mencoba bicara kepada dia. "Wo Yao Wen Ni (aku mau tanya nih)", tetapi
karena saya melafalkan dengan nada yang salah, dia tersenyum kepada saya
sambil mengecup bibir saya dengan bibirnya. Saya kaget bercampur senang
dan menanyakan kenapa. Dia menjelaskan bahwa saya barusan ngomong kalau
saya mau cium dia, makanya dia suka saja karena dia bilang saya tampan
seperti bekas pacarnya yang sudah meninggal karena kecelakaan di pesawat
terbang. Melihat gelagatnya yang menguntungkan buat saya, saya
membalas ciuman bibirnya sambil tangan saya mengelus-elus payudara dia
yang ternyata sudah mengeras dan mungkin saja akibat pengaruh VCD yang
dia tonton di TV. Sambil terus memainkan tangan saya di dada Crystal,
saya mengulum bibirnya dan saya sempat surprise karena dia mahir sekali
memainkan lidahnya. Beberapa menit kemudian, dia melepaskan ciumannya
dan dia memberitahu arti kata "ciuman" di dalam bahasa Mandarin. Dia
juga mengenalkan bagian tubuhnya dan tubuh saya dalam bahasa Mandarin.
Saya hanya mengangguk sambil berusaha bertanya pada Crystal dengan
menggunakan bahasa Mandarin. Setelah itu, saya menyuruhnya untuk
berbaring dan saya mendekatkan mulut ke dalam vaginanya dan sebelum saya
mencium vaginanya, saya menyuruh dia untuk ngomong kotor dalam bahasa
Mandarin seandainya dia merasa nikmat walaupun saya cuma tahu sedikit
kata kata kotor dalam bahasa Mandarin. Kemudian, saya mencium
klitorisnya dan memainkan lidah saya di klitoris cewek Beijing ini.
Crystal merintih-rintih dengan penuh kenikmatan dan dia mulai
mendesah-desah dan mengeluarkan bahasa "dewa"nya dan saya tahu bahwa dia
sedang berbicara kotor karena merasakan kenikmatan yang maha dahsyat
ini. "Slurpp", lidah saya terus merajalela menjelajahi lubang kenikmatan
Crystal dan 15 menit kemudian, kepala saya dijepit dengan kuat oleh
Crystal sehingga saya menjadi susah bernafas dan pada saat yang
bersamaan, dia berteriak dan mengeluarkan bahasa Mandarin yang artinya,
"Gue klimakss.., sayy.." dan tubuh dia bergetar secara hebat. Saya
tidak puas dengan permainan ini walaupun saya tahu dia sudah puas, saya
mulai mengeluarkan "burung" saya dari dalam CD dan saya mulai memasukkan
penis saya di dalam vaginanya tanpa memberitahukan dia yang masih
menikmati momen-momen kenikmatan itu. Saat saat memasukkan penis ke
dalam vaginanya, dia kaget dan berteriak lirih dalam bahasa Mandarin
yang artinya, "Joee.., sakitt..", tapi aku diam saja dan terus
memasukkan penis saya sampai kira-kira menyentuh rahimnya. Setelah
sampai di ujung liang kenikmatannya, saya mencium bibirnya dan dia
membalas ciuman saya dengan panas dan agresif dan tangan saya
bermain-main dengan liarnya di payudaranya. "Hmm.., Ahh.., inii pertama
kali saya main dengan orang Indonesia", katanya dalam bahasa Mandarin
yang kadang-kadang bercampur dengan bahasa Inggris. Saya memainkan penis
saya di dalam liang surgawinya, cukup lama sekitar 1 jam, tapi saya
tahu bahwa dia sudah mencapai puncak surgawi sekitar 4 kali. Tetapi saya
belum merasa puas (terus terang saya termasuk Hiperseks apalagi ini
adalah kesempatan pertama kali bisa merasakan liang surgawi seorang
gadis cina asli), saya meminta dia untuk membelakangi saya dan saya
mulai memasukkan penis saya ke anusnya. Tiba-tiba dia berteriak dengan
penuh sensasi dan berkata, "Joe.., kamu adalah pria terhebat.., bahkan
eks saya tidak bisa memuaskan saya begini banyak.., arghh.., ohh..",
sambil menggoyang-goyangkan pantatnya yang membuat saya menjadi semakin
nikmat. Setelah beberapa lama, saya merasa tidak kuat lagi menahan
kenikmatan ini dan saya mengeluarkan "senjata" saya dari anusnya dan
menyuruh dia untuk menghisap penis saya. Saya sungguh kaget karena dia
menyambut tawaran saya dengan senang hati dan saya tiduran sementara
penis saya dihisap oleh Crystal dengan nafsunya. Dia menghisap hisap
penis saya seperti anak kecil yang sedang mengemut permen loli atau ice
cream. Makin lama dia menghisap, makin cepat hisapan dia yang membuat
saya merasakan sensasi yang luar biasa dan di suatu waktu, saya
mempercepat gerakan saya sehingga Crystal juga mempercepat hisapannya
dan, "Arghh.., guee keluarr.., crystall", teriak saya dalam bahasa
Mandarin dan di saat saya sedang bergetar hebat, saya bisa melihat
sperma saya sedang memenuhi mulut Crystal dan setelah dia melepaskan
penis saya dari mulutnya, saya melihat dia menelan sperma saya semuanya
dan perasaan saya sungguh puas sekali dengan perlakuannya. Akhirnya
saya tidak jadi les privat karena sudah terlalu lama bercinta dengannya.
Saya kecapaian dan tertidur sambil memeluk dia di atas dada saya.
Sekali-kali saya mencium kening dan mulutnya dan dia membalasnya dengan
mesra dan dia hanya berkata "Xie Xie.., Ni Hen Li Hai (Terima kasih,
kamu hebat sekali)". Sesudah kejadian ini, saya dan Crystal menjadi
sangat akrab seperti orang pacaran walaupun kami tidak pacaran dan
hubungan ini terputus karena dia akan pindah sekolah ke Guang Zhou untuk
menemani nenek dan adiknya. Sewaktu dia akan pergi meninggalkan
Beijing, saya menemani dia ke Airport dan kami berciuman dengan mesranya
sebelum dia masuk ke pesawat untuk terbang ke Guang Zhow. Wo Zhen De
Hen Xiang Ta (Aku benar benar merindukan dia.., terutama liang surganya
yang asyik) Identitas dirahasiakan atas permintaan pengirim TAMAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar